Ethical
Governance
Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) adalah Ajaran untuk
berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang
berhubungan dengan hakikat manusia. Dalam Ethical Governance ( Etika
Pemerintahan ) terdapat juga masalah kesusilaan dan kesopanan ini dalam aparat,
aparatur, struktur dan lembaganya. Kesusilaan adalah peraturan hidup yang
berasal dari suara hati manusia. Suara hati manusia menentukan perbuatan mana
yang baik dan mana yang buruk, tergantung pada kepribadian atau jati diri masing-masing.
Manusia berbuat baik atau berbuat buruk karena bisikan suara hatinya (
consience of man ).
1.
Governance System
Governance System merupakan sebuah tata
kekuasaan yang terdapat di dalam perusahaan. Adapun unsur-unsur yang membentuk
Governance System yang tidak dapat terpisahkan yaitu :
a.
Commitment on Governance
Adalah sebuah komitmen untuk menjalankan
perusahaan yang dalam hal ini adalah bidang perbankan berdasarkan prinsip
kehati-hatian berdasarkan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
b.
Governance Structure
Adalah struktur kekuasaan berikut persyaratan
pejabat yang ada di bak sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c.
Governance Mechanism
Adalah pengaturan mengenai tugas, wewenang dan
tanggung jawab unit dan pejabat bank dalam menjalankan bisnis dan operasional
perbankan.
d.
Governance Outcomes
Adalah hasil dari pekerjaan baik dari aspek
hasil kinerja maupun acra-cara/praktek-praktek yang digunakan untuk mencapai
hasil pekerjaan.
2.
Budaya
Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya
mempunyai arti pikiran; akal budi: adat istiadat. Budaya adalah sebuah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman bersama yang dialami oleh orang-orang
dalam organisasi tertentu dari lingkungan sosial mereka. Sedangkan Etika
mempunyai arti sebagai ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang
buruk serta tetang hal dan kewajuban moral.
3.
Mengembangkan
Struktur Etika Korporasi
Dalam mengembangkan struktur etika korporasi
perlunya prinsip-prinsip moral etika ke dalam kegiatan bisnis secara
keseluruhan diterapkan, baik dalam entitas korporasi, menetapkan sasaran
bisnis, membangun jaringan dengan para pihak yang berkepentingan (stakeholders)
maupun dalam proses pengembangan diri para pelaku bisnis sendiri. Penerapan ini
diharapkan etika dapat menjadi “hati nurani” dalam proses bisnis sehingga
diperoleh suatu kegiatan bisnis yang beretika dan mempunyai hati, tidak hanya
sekadar mencari untung belaka, tetapi juga peduli terhadap lingkungan hidup,
masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan (stakeholders).
4.
Kode
Perilaku Korporasi
Code of Conduct adalah pedoman internal
perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen,
serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam
menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan
stakeholders. Pengelolaan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan
main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, baik aturan hukum
maupun aturan mora atau etika. Perilaku perusahaan secara nyata tercermin pada
perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, perusahaan perlu
menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar
perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya.
Pernyataan dan pengkomunikasian nilai-nilai tersebut dituangkan dalam Kode
Perilaku Korporasi.
5.
Evaluasi
Terhadap Kode Perilaku Korporasi
Dalam setiap Kode Perilaku Korporasi, adanya
evaluasi terhadap kode perilaku korporasi juga sangat diperlukan, agar segala
kegiatan yang telah dilakukan apakah sudah dijalankan sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan. Berikut ini langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi
terhadap kode perilaku korporasi, yaitu :
·
Pelaporan pelanggaran
Kode Perilaku Korporasi
·
Sanksi atas pelanggaran
Kode Perilaku Korporasi
Disamping itu pengelola Good Corporate
Governance bekerjasama dengan pengelola Audit Internal untuk memantau
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang diimplementasikan diseluruh jajaran
perusahaan atau dengan sistim Self Assesment.
18:55 26/12/2016
No comments:
Post a Comment