PENGANTAR BISNIS
MANAJEMEM SUMBER DAYA
MANUSIA
PASCAL PERDANA C
26213834
1EB26
ABSTRAK
Artikel
ini dibuat dengan tulisan yang mudah di pahami oleh anda sekalian sebagai
pembaca. Artikel ini menjelaskan tentang manajemen sumber daya manusia . Anda
dapat mempelajari beberapa hal yang ada kaitanya dengan MSDM di dalam artikel
ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda sekalian.
PENDAHULUAN
Latar Belakang : Ada perusahaan yang menganggap
karyawannya hanya seperti mesin seperti tidak diberikan gaji yang layak maupun
kompensasi.
Rumusan Masalah: Apakah dengan adanya manajemen sumber
daya manusia ada manfaatnya untuk karyawan ?
Tujuan: agar terjadinya kecocokan antara pemilik
perusahaan bisnis dengan karyawannya.
LANDASAN
TEORI
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan
masyarakat. (Flipo, 1989)
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
(French dalam Soekidjo, 1991).
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya
manajemen sumber daya manusia adalah
suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan
adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,
sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah
manusia Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Contohnya adalah PT. Schneider
Electric.
Sekilas tentang
sejarah PT. Schneider Electric.
Schneider Electric
adalah perusahaan Perancis yand didirikan oleh dua bersaudara pada tahun 1836.
Pada awal abad ke-20,
Schneider et Cie bekerja sama dengan Westinghouse Systems sebuah grup yang
bergerak di bidang elektrik. Dari situ mereka membuat motor elektrik dan
lokomotif. Setelah Perang Dunia II bisnis peralatan perang mulai ditinggalkan
dan beralih ke pekerjaan teknik elektrik, besi serta baja. Perusahaan ini tetap
menangani sektor ini sampai awal tahun 1980.
Tahun 1981, Didier
Pineau-Valencienne mengubah struktur perusahaan, membuang sektor yang tidak
menguntungkan seperti besi, baja dan konstruksi perkapalan. Setelah masalah
finansial terselesaikan, Schneider memulai ekspansi pada akhir 1980. Setelah
mendapat banyak dari Merin Gerin (1986), Pineau-Valencienne mulai membeli
perusahaan lain seperti Télémecanique (1988) dan Square D (1991). Di bulan Mei
1999, dibawah kepemimpinan CEO yang baru Henri Lachmann, Group Schneider
mengubah namanya menjadi Schneider Electric, menunjukkan bahwa bisnis utamanya
adalah bidang elektrik.
Wujud Nyata Kepedulian
Schneider Electric Terhadap Pengembangan SDM Indonesia
Schneider Electric Indonesia meyakini kualitas
manusia merupakan faktor penentu kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu, SEI
secara aktif melakukan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kemampuan
masyarakat sekitarnya. Di Indonesia, Schneider Electric kerap mendukung
berbagai event yang bertujuan untuk mengembangkan kompetisi SDM baik skala
internasional, seperti halnya Asian Mensa Gathering, dan juga program berskala
nasional.
Beberapa kegiatan yang berorientasi terhadap
pengembangan SDM di Indonesia antara lain “PT Schneider Indonesia Goes to
School” yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Melalui program link and
match ini, Schneider Electric berupaya menjembatani dunia pendidikan dengan
dunia kerja dengan cara membuka kelas kelistrikan dengan kurikulum khusus dan
perlengkapan produk Schneider Electric bagi siswa-siswa SMK.Hingga saat ini
tercatat 50 siswa SMK pilihan yang sudah mengikuti kurikulum ini. Hasilnya,
siswa-siswa tersebut telah mendapat gelar engineer dan dengan cepat terserap lapangan
kerja, antara lain bekerja di PT Schneider Indonesia. Program tersebut
diharapkan tercipta tenaga kerja yang mahir dan siap pakai.
SEI juga mendirikan Pusat Pelatihan
kelistrikan yang berlokasi di bantul Yogyakarta dengan nama Bantul Electrical
Training Center. Pusat pelatihan kelistrikan tersebut dibangun mencermati
kebutuhan akan pengetahuan serta keahlian yang baik tentang pemasangan
alat-alat elektrikal pasca gempa hebat yang melanda Yogyakarta beberapa tahun
lalu. Schneider Electric akan terus berupaya terlibat secara aktif dalam
pelbagai kegiatan serta menggulirkan program-program inovatif yang bermanfaat
bagi kemajuan masyarakat Indonesia.
B. Kompensasi
Kompensasi adalah istilah yang menggambarkan
suatu bentuk ganti rugi.
Kompensasi dapat merujuk pada:
Ganti rugi barang adalah suatu bentuk kompensasi yang digunakan
dalam menunjukkan situasi dimana piutang diselesaikan dengan memberikan
barang-barang yang seharga dengan utangnya.
Kompensasi (psikologi) dimana istilah kompensasi juga digunakan dalam
pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari
kekecewaan dalam bidang lain.
Kompensasi (finansial) yang berarti imbalan berupa uang, atau bukan
uang (natura), yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi.
Biasanya Kompensasi yand diberikan
perusahaanya adalah kompensasi finansial. Oleh karana itu inilah penjelasan
yang lebih detil dari kompensasi finansial.
Kompensasi merupakan hal yang kompleks dan
sulit, karena didalamya melibatkan dasar kelayakan, logika, rasional, dan dapat
dipertanggungjawabkan serta menyangkut faktor emosional dari aspek tenaga kerja.
Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan
rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja,
serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi
diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi
untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Tetapi jika para karyawan memandang kompensasi
mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa
turun secara drastis karena memang kompensasi itu penting bagi karyawan sebagai
individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di
antara para karyawan itu sendiri. Jadi, Departemen Personalia biasanya
merancang dan mengadministrasikan kompensasi
karyawan.
Tujuan Administrasi Kompensasi
Tujuan organisasi memberikan kompensasi pada
karyawannya:
1. Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Untuk memenuhi standar yang diminta
organisasi. Dalam upaya menarik calon karywan masuk, organisasi harus
merangsang calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif
dengan tingkat kompensasi organisasi lain.
2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada
Dengan adanya kompensasi yang kompetitif,
organisasi dapat mempertahankan karyawan yang potensial dan berkualitas untuk
tetap bekerja. Hal ini untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang
tinggi dan kasus pembajakan karyawan oleh organisasi lain.
3. Menjamin keadilan
Adanya administrasi kompensasi menjamin
terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan antara manajemen dan karyawan. Dengan
pengikat pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi atas apa yang sudah diabdikan
karyawan pada organisasi, maka keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak
dipertimbangkan.
4. Perubahan sikap dan perilaku
Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi
karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak
menguntungkan serta memengaruhi produktivitas kerja. Prestasi kerja yang baik,
pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan perilaku-perilaku lain dapat
dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.
5. Efisiensi biaya
Program kompensasi yang rasional membantu
organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada
tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif, organisasi dapat
memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkat. Tanpa struktur
pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang
(underpay) atau lebih (overpay) kepada para karyawannya.
6. Administrasi legalitas
Dalam administrasi kompensasi juga terdapat
batasan legalitas karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang.
Tujuannya agar organisasi tidak sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai
aset perusahaan.
Kompensasi Yang Diberikan PT Schneider Electric
Indonesia Diantaranya :
- Cuti
- Pesangon / Jaminan Hari Tua
- Transportasi Kantor
- Uang Lembur
- Asuransi
- Dan Masih banyak yang lainnya.
Visi dan Misi juga di butuhkan Perusahaan demi
menyemangati karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Berikut Pengertian Visi Dan Misi
Visi: Mendefinisikan cara suatu organisasi
atau perusahaan akan terlihat di masa depan. Visi adalah pandangan jangka panjang,
kadang-kadang menggambarkan bagaimana organisasi ingin dunia untuk menjadi di
mana ia beroperasi.
Misi: Mendefinisikan tujuan mendasar dari
sebuah organisasi atau perusahaan, secara ringkas menjelaskan mengapa itu ada
dan apa yang dilakukannya untuk mencapai Visi.
KESIMPULAN
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
mempunyai kualitas SDM yang tinggi yang diiringi dengan MSDM yang baik pula.
Hal itu belum cukup, agar karyawan merasa senang hendaknya perusahaan
memberikan kompensasi yang layak kepada karyawan-karyawannya.
REFERENSI:
http://www.schneider-electric.co.id