DRS. BUDI SANTOSO, Ss.MM
PASCAL PERDANA CADALORA (26213834)
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnyaNya makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Penalaran
Induktif”,
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman tentang penalaran induktif dan sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Bahasa Indonesia”.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih
yang dalam-dalamnya kami sampaikan” : DRS. BUDI SANTOSO, Ss.MM, selaku dosen
mata kuliah “Bahasa Indonesia”, rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak
memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga memberikan
manfaat.
Bekasi, 09 November 2015
Penyusun
Pascal
Perdana Cadalora
i
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ……………………………….…… i
Daftar
Isi …………………………………… ii
BAB I ……………………….………....... 1
Pendahuluan ……………………………………. 1
Rumusan
Masalah ……………………………………. 1
Tujuan ……………………………………. 1
BAB II …………………………………… 2
Pembahasan …………………………………… 2
BAB III …………………………………… 6
Penutup …………………………………… 6
Daftar
Pustaka …………………………………… 7
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan mpiric)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akat terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Dalam
penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis
(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
b.
Rumusan
Masalah
-
Apa yang dimaksud
dengan penalaran?
-
Apa makna dari
berpikir induktif?
c.
Tujuan
Makalah
ini bertujuan supaya kita dapat mengetahui maksud dari penalaran dan apa makna
dari berpikir induktif.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik
kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya.
Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat
disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang.
Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut
oleh penganut empirisme.
contoh penalaran induktif adalah :kerbau punya mata.
anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut Tim
Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga
pengertian, diantaranya :
1. cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara
berfikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan
nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau
mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contohnya
dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh
dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau:
Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
2
Untuk
membedakan preposisi umum seperti:
-
Semua es dingin.
-
Semua bola biliar bergerak ketika
didorong tongkat.
Induksi
kuat:
-
Semua burung gagak yang kulihat berwarna
hitam.
Induksi
lemah:
-
Aku selalu menggantung gambar dengan
paku.
-
Banyak denda mengebut diberikan pada
remaja.
Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus
yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang
dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah,
penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji
informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang
spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Jenis
– jenis penalaran induktif yaitu :
1. Generalisasi yaitu proses penalaran
dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
3
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas
3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat
nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun
yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.
Macam – macam generalisasi :
a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana
seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus
penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan
juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat
menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2.
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
memilki sifat yang sama.
Contoh :
Danih adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia.
Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya.
Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik
yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya
membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu
masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi
harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
2. Hubungan kausal yaitu penalaran yang
diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
4
Contoh :
-
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
-
Jika dipanaskan emas memuai
Macam
– macam hubungan kausal :
a. Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung
tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya
operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar
ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
b. Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester
kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh
Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
c. Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak
pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan
harus dirawat di rumah sakit.
5
BAB
III
PENUTUP
Demikian
yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
6
DAFTAR
PUSTAKA
7
No comments:
Post a Comment